Klik 3x

Saturday, December 5, 2015

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

1. Teori atom Dalton John Dalton (1766–1844), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris dengan didukung dari hasil eksperimeneksperimennya mengembangkan konsep atom dari Demokritus yang kemudian mengemukaan teori tentang atom. Secara garis besar teori atom Dalton dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu zat yang tidak bisa dibagi lagi. 2. Atom-atom penyusun zat tertentu memiliki sifat yang sama. 3. Atom unsur tertentu tidak bisa berubah menjadi atom unsur lain. 4. Dua atom atau lebih dapat bersenyawa (bereaksi) membentuk molekul. 5. Dalam reaksi kimia perbandingan antara atom-atom penyusunnya mempunyai perbandingan yang tertentu dan sederhana. 6. Dalam reaksi kimia pada dasarnya terjadi penyusunan kembali atom-atom penyusun zat. 2. Teori atom Thomson Pada tahun 1897, JJ.Thomson mengemukakan suatu model atom, yaitu: “atom merupakan bola padat dengan diameter 10-10 m mempunyai muatan positif yang terbagi merata keseluruh isi atom. Muatan ini dinetralkan oleh electron-elektron yang tersebar diantara muatan atom itu”. Thomson menyatakan nilai perbandingan antara muatan dengan massa electron (e/m), yaitu: e/m = 1,7588.1011C.Kg-1 pernyataan nilai perbandingan e/m diteruskan oleh R.A.Milikan dengan suatu percobaan untuk mengukur muatan dan massa electron, diperoleh hasil, yaitu: a. Muatan electron, e = 1,602192.10-19C b. Massa electron, m = 9,109.10-31kg 3. Teori atom Rutherford 1. Pada atom muatan positif dan sebagian besar massa atom terpusat pada suatu titik, yaitu di tengah-tengah atom yang kemudian disebut inti atom. 2. Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruang kosong, yang ditunjukkan oleh banyaknya partikel alpa yang diteruskan dalam percobaan Rutherford. 3. Di luar inti pada jarak relatif jauh, elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan-lintasan seperti planet-planet mengitari matahari dalam sistim tata surya. Gaya tarik menarik antar inti dan electron sama besar dengan gaya sentripetal yang bekerja pada electron, dapat dituliskan secara matematis: F = k.e2/r2 = m.v2/r Sehingga besar energy kinetic, energy potensial, dan energy total electron adalah: Dimana Ek = ½ mv2 Maka Ek = k.e2/2.r Ep = - k.e2/r Et = Ek + Ep = k.e2/2.r - k.e2/r = - k.e2/2.r tanda negatif menandakan, untuk mengeluarkan electron dari lintaran memerlukan energy. Et bertambah maka r makin besar juga. Dimana k = konstanta dielektrik = 9.109 Nm2/C2 e = muatan electron = 1,6.10-19 C r = jari-jari lintasan electron (m) Meskipun model atom Rutherford lebih baik dari model atom Thomson, tetapi model atom Rutherford memiliki kelemahan-kelemahan yaitu sebagai berikut. a. Model atom Rutherford tidak bisa menjelaskan tentang kestabilan atom. Berdasarkan hukum Coulomb antara elektron dan inti mengalami gaya Coulomb yang berfungsi sebagai gaya sentripetal sehingga mengalami percepatan. Menurut teori Maxwell percepatan muatan listrik akan memancarkan gelombang elektromagnetik, sehingga energi elektron total elektron (E) akan semakin berkurang dan jari-jari orbitnya akan semakin mengecil sehingga lintasan elektron berbentuk spiral yang menunjukkan ketidakstabilan inti atom. b. Model atom Rutherford tidak mampu menjelaskan terjadinya spektrum garis yang merupakan ciri dari atom gas yang berpijar, yang seharusnya menurut teori atom Rutherford karena elektron memiliki gerakan spiral maka spektrum yang dihasilkan merupakan spektrum yang kontinu tetapi kenyataannya spektrum diskontinu. 4. Teori atom Bohr Pada tahun 1913, Niels Bohr menyusun model atom hydrogen berdasarkan model atom Rutherford dan teori kuantum Model atom bohr berdasarkan 2 postulat, yaitu sebagai berikut a. Elektron mengelilingi inti mempunyai lintasan tertentu yang disebut lintasan stasioner, dan tidak memancarkan/ menyerap energy. Lintasan ini mempunyai momentum anguler. m.v.r = n.h/2p dengan n = bilangan kuantum utama (n =1,2,3,4,….) h = tetapan plank = 6,62.10-34Js m = massa electron = 9.10-31 kg v = kecepatan gerak electron (m/s) r = jari-jari lintasan electron (m) b. Dalam tiap lintasan electron memiliki tingkat energy tertentu. Electron akan menyerap energy foton yang besarnya hf bila transisi terjadi dari lintasan dalam keluar. Sebaliknya bila transisi terjadi dari lintasan luar kedalam, electron akan memancarkan energy foton. Bila electron berpindah (transisi) dari luar kedalam, maka electron memancarkan energy foton sebesar: Eluar – E dalam = hf Dari postulat pertama bohr di dapat jari-jari lintasan electron yaitu: rn = n2.r1 r1 = 5,3.10-11 m = 0,53 Ao n = 1,2,3,……… rn = jari-jari lintasan electron pada orbit ke-n dari postulat kedua bohr didapat besarnya energy electron pada masing-masing lintasannya, yaitu: En = E1/n2 Dengan E1 = energy tingkat dasar = -13,6 eV SPEKTRUM ATOM HIDROGEN Bila electron berpindah (transisi) dari lintasan nB ke nA, maka electron memancarkan energy foton sebesar: EB – E A = hf Dimana f = c/l dan E1 = -13,6 eV dan persamaan En = E1/n2 Maka 1/l = R ( 1/nA2 - 1/nB2 ) Dengan R = tetapan Rydberg = 13,6eV/h.c = 1,097.107 m-1 nA = lintasan yang dituju nB = lintasan luar untuk nA = 1, dan nB =2,3,4,…. ® deret lyman (ultraviolet) nA = 2, dan nB = 3,4,5,…. ® deret balmer (sinar tampak) nA = 3, dan nB = 4,5,6,…. ® deret Paschen (sinar infra merah pertama) nA = 4, dan nB = 5,6,7,…. ® deret bracket (sinar infra merah kedua) nA = 5, dan nB = 6,7,8,…. ® deret Pfund (sinar infra merah ketiga) a. Untuk mencapai panjang gelombang maksimum (frekuensi minimum), maka nB = nA +1 b. Untuk mencapai panjang gelombang minimum (frekuensi maksimum), maka nB = ~ c. Untuk mencapai panjang gelombang pada tinkat n = 1,2,3,… maka nB = nA+n Kelemahan model atom Bohr yaitu : 1. Lintasan orbit elektron sebenarnya sangat rumit, tidak hanya berbentuk lingkaran atau elips saja. 2. Model atom Bohr hanya dapat menjelaskan dengan baik untuk atom hidrogen, akan tetapi tidak dapat menjelaskan dengan baik untuk atom-atom berelektron banyak (atom kompleks). 3. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan tentang terjadinya efek Zeeman, yaitu terpecahnya spectrum cahaya jika dilewatkan pada medan magnet yang kuat. 4. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan terjadinya ikatan kimia dengan baik. Contoh soal 1. Tentukan panjang gelombang terpendek deret Balmer atom hidrogen jika konstanta Rydberg R = 1,097× 107 m-1! nA = 2 nB = ~ maka 1/l = R ( 1/nA2 - 1/nB2 ) 1/l = 1,097.107 ( 1/22 - 1/~2 ) l = 3,65.10-8m Klik Di Sini BONUS VIDEO NARUTO

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN PADA HEWAN

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase embrionik dan fase pasca embrionik. Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Sedangkan fase pasca embrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa. 1. Fase Embrionik Setelah zigot terbentuk dari pertemuan antara sperma dan ovum pada proses fertilisasi, kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui tahap pembelahan zigot, morula, blastula, gastrula, dan organogenesis. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dan seterusnya hingga tigapuluh dua sel. Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun seperti buah anggur dan disebut sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut hingga terbentuk rongga di bagian dalam yang disebut blastosol. Fase ini disebut fase blastula. Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi berbagai organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi. Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi. Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah : Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra. Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat eksresi. Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan. Pertumbuhan embrionik pada hewan 2. Fase Pascaembrionik Fase ini dimulai ketika hewan terlahir atau menetas, semua anggota tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara proporsional sampai usia tertentu. Ketika alat kelamin telah mampu memproduksi sel-sel gamet, maka fase perkembangan dimulai. Pada manusia, fase prekembangan ini ditandai dengan munculnya sifat-sifat kelamin sekunder.

KIMIA ASAM SENYAWA

Asam adalah zat apa saja yang molekulnya mempunyai satu atom hidrogen yang mampu memisahkan diri menjadi ion hidrogen (H+), atau dengan kata lain bahwa semua asam adalah sumber ion hidrogen (H+) atau proton. Contoh reaksi kimia asam adalah : HCL --> H+ + Cl- Sifat-sifat larutan asam: Rasanya masam Menghantarkan arus listrik Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen (H+) Mengubah lakmus biru menjadi merah Bersifat korosif terhadap logam Asam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik merupakan senyawa asam karbon yang dihasilkan tumbuhan dan hewan. Sedangkan asam anorganik merupakan asam yang dibuat dari mineral-mineral dan nonlogam. Asam aonrganik dalam keadaan pekat biasanya korosif, dapat melukai kulit, dan dapat melarutkan logam dengan cepat, bahkan kaca, misalnya asam flourida (HF) yang dapat melarutkan kaca. Beberapa jenis asam organik No Nama Asam Rumus Kimia Sumber 1 Asam formiat HCOOH semut 2 Asam asetat C2H4O2 cuka 3 Asam malat C4H6O5 apel 4 Asam tartarat C4H6O6 anggur 5 Asam butirat C4H6O2 mentega 6 Asam askorbat C6H8O6 vitamin C 7 Asam sitrat C6H8O7 jeruk Beberapa jenis asam anorganik No Nama Asam Rumus Kimia 1 Asam sulfat H2SO4 2 Asam klorida HCl 3 Asam nitrat HNO3 4 Asam fosfat H3PO4

RUMUS DAN NAMA ATOM KIMIA

Sama halnya dengan unsur kimia, senyawa kimia diberi nama dan lambang agar memudahkan untuk dipelajari. Sebagai contoh, amoniak adalah nama senyawa, sementara rumus senyawa amoniak adalah NH3. Artinya adalah bahwa amoniak tersusun 1 satu atom nitrogen (N) dan 3 atom hidrogen (H), sehingga ditulis dengan NH3. Contoh lain adalah molekul air yang tersusun atas 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom oksigen (O), sehingga rumus kimia air adalah H2O. Dalam kimia, semua senyawa ditulis menggunakan lambang yang menunjukkan jenis unsur penyusunnya berikut komposisinya. Nah, lambang dari suatu senyawa dinamakan dengan rumus kimia. Beberapa materi yang terdapat pada alam berbentuk molekul. Misalnya gas oksigen (O2), gas nitrogen (N2), uap fosfor (P4), dan uap belerang (S8). Di bawah adalah contoh nama senyawa dan rumus kimianya. Nama Senyawa Rumus Kimia Komposisi Atom Amonia NH3 1 atom N dan 3 atom H Asam cuka CH3COOH 1 atom C, 4 atom H, dan 2 atom O Asam klorida HCl 1 atom H dan 1 atom Cl Asam sulfat H2SO4 2 atom H, 1 atom S, dan 4 atom O Dinitrogen trioksida N2O3 2 atom N, 3 atom O Gula pasir C12H22O11 12 atom O, 22 atom H, 11 atom O Karbon dioksida CO2 1 atom C, 2 atom O Karbon monoksida CO 1 atom C, 1 atom O Urea CO (NH2)2 1 atom C, 1 atom O, 2 atom N, 4 atom H Sehubungan dengan senyawa di dunia ini sangatlah banyak, maka diperlukan sebuah aturan untuk penamaannya. Di bawah ini hanya akan dibahas tentang sistem penamaan senyawa biner antara sesama logam dan antar logam dan non logam yang hanya terdiri dari 2 jenis unsur saja. a. Senyawa Biner dari Sesama Logam Aturan penulisan senyawa biner dari sesama nonlogam adalah sebagai berikut. Unsur nonlogam yang terdapat di sebelah kiri pada urutan berikut, dituliskan terlebih dahulu. B - Si - C - S - As - P - N - H - S - I - Br - Cl - O - F Sebagai contoh, rumus kimia karbon dioksida dituliskan CO2 bukan O2C atau rumus kimia air dituliskan sebagai H2 O bukan OH2 . Nama senyawa biner dari dua jenis unsur nonlogam diambil dari rangkaian nama kedua jenis unsur tersebut dan diberi akhiran -ida pada nama unsur yang kedua. Contoh CO : karbon monoksida CaO : kalsium oksida Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, nama unsur tersebut dibedakan dengan menyebut angka dalam bahasa latin, seperti yang ditunjukkan pada Tabel berikut: Angka Bahasa Latin 1 mono 2 di 3 tri 4 tetra 5 penta 6 heksa 7 hepta 8 okta 9 nona 10 deka Contoh: CO : karbon monoksida CO2 : karbon dioksida NO2 : nitrogen dioksida N2O3 : dinitrogen trioksida b. Senyawa Biner dari Logam dan Nonlogam Aturan penulisan senyawa biner dari logam dan nonlogam adalah unsur logam ditulis terlebih dahulu Contoh: Garam dapur terdiri atas unsur logam (natrium) dan unsur nonlogam (klorin). Oleh karena itu rumus kimia garam dapur dituliskan NaCl (natrium klorida). Rumus kimia dibedakan menjadi dua, yaitu rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris adalah perbandingan paling sederhana dari atom-atom yang membentuk senyawa. Contoh rumus empiris amoniak adalah NH3. Rumus kimia sesungguhnya dapat sama dengan rumus empiris atau kelipatan dari rumus empirisnya. Rumus sesungguhnya amoniak sama dengan rumus empirisnya, yaitu NH3. Sementara rumus molekul dapat didefinisikan sebagai rumus kimia yang menyatakan perbandingan jumlah atom sesungguhnya dari atom-atom yang menyusun suatu molekul. Contoh Rumus sesungguhnya dari asetilena adalah C2H2, yang merupakan kelipatan dua dari rumus empirisnya, yaitu CH. Untuk senyawa molekuler, penting untuk diketahui berapa jumlah atom yang terdapat dalam setiap molekulnya. Dengan demikian, rumus empiris dan rumus molekul memiliki kesamaan dalam hal jenis unsurnya. Perbedaannya terletak pada perbandingan relatif jumlah unsur yang menyusun senyawa itu. Hubungan antara rumus empiris dan rumus molekul dari beberapa senyawa dapat diamati melalui tabel berikut: Nama Senyawa Rumis Kimia Rumus Empiris Air H2O H2O Butana C4H10 (C2H5)n => n = 2 Etana C2H6 (CH3)n => n = 2 Etena C2H4 (CH2)n => n = 2 Etuna C2H2 (CH)n => n = 2 Glukosa C6H12O6 (CH2O)n => n = 6

KUMPULAN RUMUS ATOM KIMIA

Rumus kimia adalah rumus yang menyatakan lambang atom dan jumlah atom unsur yang menyusun senyawa. Rumus kimia disebut juga rumus molekul, karena penggambaran yang nyata dari jenis dan jumlah atom unsur penyusun senyawa yang bersangkutan. Berbagai bentuk rumus kimia sebagai berikut: 1. Rumus kimia untuk molekul unsur monoatomik. Rumus kimia ini merupakan lambang atom unsur itu sendiri. Contoh : Fe, Cu, He, Ne, Hg. 2. Rumus kimia untuk molekul unsur diatomik. Rumus kimia ini merupakan penggabungan dua atom unsur yang sejenis dan saling berikatan. Contoh : H2, O2, N2, Cl2, Br2, I2. 3. Rumus kimia untuk molekul unsur poliatomik. Rumus kimia ini merupakan penggabungan lebih dari dua atom unsur yang sejenis dan saling berikatan. Contoh : O3, S8, P4. 4. Rumus kimia untuk molekul senyawa ion Merupakan rumus kimia yang dibentuk dari penggabungan antar atom yang bermuatan listrik, yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion positif terbentuk karena terjadinya pelepasan elektron (Na+, K+, Mg2+), sedangkan ion negatif terbentuk karena penangkapan elektron (Cl-, S2-, SO42-). Penulisan rumus kimia senyawa ion sebagai berikut. -Penulisan diawali dengan ion positif (kation) diikuti ion negatif (anion). -Pada kation dan anion diberi indeks, sehingga didapatkan senyawa yang bersifat netral (jumlah muatan (+) = jumlah muatan (-)). -Bentuk umum penulisannya sebagai berikut. Contoh : Na+ dengan Cl- membentuk NaCl. Mg2+ dengan Br- membentuk MgBr2. Fe2+ dengan SO42- membentuk FeSO4. 5. Rumus kimia untuk senyawa biner nonlogam dengan nonlogam. Penulisan rumus kimia ini berdasarkan kecenderungan atom yang bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan kecenderungan atom bermuatan negatif diletakkan di belakang menurut urutan atom berikut ini. B � Si � C � S � As � P- N � H � S � I � Br � Cl � O � F Contoh : CO2, H2O, NH3. 6. Rumus kimia /rumus molekul senyawa organik. Rumus ini juga menunjukkan jenis dan jumlah atom penyusun senyawa organik yang berdasarkan gugus fungsi masing � masing senyawa. Contoh : CH3COOH : asam asetat CH4 : metana (alkana) C2H5OH : etanol (alkohol) 7. Rumus kimia untuk senyawa anhidrat. Anhidrat merupakan sebutan dari garam tanpa air kristal (kehilangan molekul air kristalnya) atau H2O. Contoh : CaCl2 anhidrous atau CaCl2.2H2O. CuSO4 anhidrous atau CuSO4.5H2O. 8. Rumus kimia untuk senyawa kompleks. Penulisan rumus senyawa dan ion kompleks ditulis dalam kurung siku [...]. Contoh : Na2[MnCl4] [Cu(H2O)4](NO3)2 K4[Fe(CN)6] RUMUS EMPIRIS Rumus empiris merupakan rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana (bilangan bulat terkecil) dari atom � atom penyusun senyawa. Contoh : C12H22O11 (gula) CH2O (glukosa) C2H6O (alkohol) CHO2 (asam oksalat) RUMUS STRUKTUR Rumus struktur merupakan rumus kimia yang menggambarkan posisi atau kedudukan atom dan jenis ikatan antar atom pada molekul. Rumus struktur secara singkat dituliskan : CH3CH3 CH3COOH RUMUS BANGUN/BENTUK MOLEKUL Adalah rumus kimia yang menggambarkan kedudukan atom secara geometri/ tiga dimensi dari suatu molekul

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA SD/MI

Rumus Kubus - Volume : Sisi pertama dikali sisi kedua dikali sisi ketiga (S pangkat 3) Rumus Balok - Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi (p x l x t) Rumus Bola - Volume : phi dikali jari-jari dikali tinggi pangkat tiga kali 4/3 (4/3 x phi x r x t x t x t) - Luas : phi dikali jari-jari kuadrat dikali empat (4 x phi x r x r) Rumus Limas Segi Empat - Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi dibagi tiga (p x l x t x 1/3) - Luas : ((p + l) t) + (p x l) Rumus Tabung - Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi (phi x r2 x t) - Luas : (phi x r x 2) x (t x r) Rumus Kerucut - Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi dibagi tiga (phi x r2 x t x 1/3) - Luas : (phi x r) x (S x r) - S : Sisi miring kerucut dari alas ke puncak (bukan tingi) Rumus Prisma Segitiga Siku-siku - Volume : alas segitiga kali tinggi segitiga kali tinggi prisma bagi dua (as x ts x tp x Rumus Bujur Sangkar Bujur sangkar adalah bangun datar yang memiliki empat buah sisi sama panjang - Keliling : Panjang salah satu sisi dikali 4 (4S) (AB + BC + CD + DA) - Luas : Sisi dikali sisi (S x S) Konversi Satuan Ukuran Berat, Panjang, Luas dan Isi Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil : km = Kilo Meter hm = Hekto Meter dam = Deka Meter m = Meter dm = Desi Meter cm = Centi Meter mm = Mili Meter A. Konversi Satuan Ukuran Panjang Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh : - 1 km sama dengan 10 hm - 1 km sama dengan 1.000 m - 1 km sama dengan 100.000 cm - 1 km sama dengan 1.000.000 mm - 1 m sama dengan 0,1 dam - 1 m sama dengan 0,001 km - 1 m sama dengan 10 dm - 1 m sama dengan 1.000 mm B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Contohnya : - 1 kg sama dengan 10 hg - 1 kg sama dengan 1.000 g - 1 kg sama dengan 100.000 cg - 1 kg sama dengan 1.000.000 mg - 1 g sama dengan 0,1 dag - 1 g sama dengan 0,001 kg - 1 g sama dengan 10 dg - 1 g sama dengan 1.000 mg C. Konversi Satuan Ukuran Luas Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 = m pangkat 2). - 1 km2 sama dengan 100 hm2 - 1 km2 sama dengan 1.000.000 m2 - 1 km2 sama dengan 10.000.000.000 cm2 - 1 km2 sama dengan 1.000.000.000.000 mm2 - 1 m2 sama dengan 0,01 dam2 - 1 m2 sama dengan 0,000001 km2 - 1 m2 sama dengan 100 dm2 - 1 m2 sama dengan 1.000.000 mm2 D. Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3 = m pangkat 3). - 1 km3 sama dengan 1.000 hm3 - 1 km3 sama dengan 1.000.000.000 m3 - 1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000 cm3 - 1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000.000 mm3 - 1 m3 sama dengan 0,001 dam3 - 1 m3 sama dengan 0,000000001 km3 - 1 m3 sama dengan 1.000 dm3 - 1 m3 sama dengan 1.000.000.000 mm3 Cara Menghitung : Misalkan kita akan mengkonversi satuan panjang 12 km menjadi ukuran cm. Maka untuk merubah km ke cm turun 5 tingkat atau dikalikan dengan 100.000. Jadi hasilnya adalah 12 km sama dengan 1.200.000 cm. Begitu pula dengan satuan ukuran lainnya. Intinya adalah kita harus melihat tingkatan ukuran serta nilai pengali atau pembaginya yang berubah setiap naik atau turun tingkat/level. Satuan Ukuran Lain : A. Satuan Ukuran Panjang - 1 inch / inchi / inc / inci = sama dengan = 25,4 mm - 1 feet / ft / kaki = sama dengan = 12 inch = 0,3048 m - 1 mile / mil = sama dengan = 5.280 feet = 1,6093 m - 1 mil laut = sama dengan = 6.080 feet = 1,852 km 1 mikron = 0,000001 m 1 elo lama = 0,687 m 1 pal jawa = 1.506,943 m 1 pal sumatera = 1.851,85 m 1 acre = 4.840 yards2 1 cicero = 12 punt 1 cicero = 4,8108 mm 1 hektar = 2,471 acres 1 inchi = 2,45 cm B. Satuan Ukuran Luas - 1 hektar / ha / hekto are = sama dengan = 10.000 m2 - 1 are = sama dengan = 1 dm2 - 1 km2 = sama dengan = 100 hektar C. Satuan Ukuran Volume / Isi 1 liter / litre = 1 dm3 = 0,001 m3 D. Satuan Ukuran Berat / Massa - 1 kuintal / kwintal = sama dengan = 100 kg - 1 ton = sama dengan = 1.000 kg - 1 kg = sama dengan = 10 ons - 1 kg = sama dengan = 2 pounds Rumus Konversi/Merubah Suhu Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin - Perubahan Derajat Temperatur Panas Satuan Skala Suhu Fisika Di dunia terdapat banyak standar satuan hitungan skala suhu, namun yang akan kita bahas lebih lanjut rumusnya hanya yang paling banyak dipakai saja yaitu : 1. Celcius atau Selsius 2. Fahrenheit atau Farenheit 3. Reamur atau Rheamur 4. Kelvin (standar SI satuan internasional) 5. Rankine 6. Delisle 7. Newton 8. Romer A. Rumus merubah celcius ke kelvin = Celcius + 273,15 B. Rumus merubah celcius ke rheamur = Celcius x 0,8 C. Rumus merubah reamur ke celcius = Rheamur x 1,25 D. Rumus merubah celcius ke fahrenheit = (Celcius x 1,8) + 32 E. Rumus merubah fahrenheit ke celcius = (Fahrenheit - 32) / 1,8 F. Rumus merubah rheamur ke farenheit = (Rheamur x 2,25) + 32 Rumus ini tidak akan berubah dari Dulu, Sekarang, dan masa yang akan Datang, jadi tidak ada ruginya mempelajari Rumus Matematika ini

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA

Berikut ini saya mencoba merangkum beberapa rumus matematika untuk tingkat sekolah dasar. Memang masih jauh dari lengkap, tetapi saya mencoba untuk meringkasnya. Semoga ringkasan rumus ini dapat membantu anda dalam mempelajari matematika di sekolah dasar. Berikut ini beberapa rumus yang sering digunakan di sekolah dasar. Konversi Satuan : Panjang Luas Volume Berat Liter kilometer km² km³ kg kiloliter hektometer hm² hm³ hg(ons) hektoliter dekameter dam² (are) dam³ dag dekaliter meter m² m³ gr liter desimeter dm² dm³(liter) dg desiliter centimeter cm² cm³ cg centiliter milimeter mm² mm³(cc) mg mililiter naik : 10 turun x10 naik :100 turun x 100 naik :1.000 turun x 1.000 naik : 10 turun x 10 naik : 10 turun x 10 Satuan Berat dan Satuan Waktu: Satuan Senilai Satuan Senilai Senilai 1 ton 1.000 kg 1 tahun 52 minggu 365 hari 1 ton 10 kwintal 1 bulan 4 minggu 30 hari 1 kwintal 100 kg 1 minggu 7 hari 168 jam 1 kg 10 ons 1 tahun 4 triwulan 2 semester 1 kg 2 pon 1 windu 8 tahun 96 bulan 1 pon 5 ons 1 abad 100 tahun 10 dasawarsa 1 pon 500 gram 1 milenium 1.000 tahun 10 abad 1 ons 100 gram 1 jam 60 menit 3.600 detik Satuan Kuantitas : 1 lusin = 12 buah 1 gros = 12 lusin 1 gros = 144 buah 1 kodi = 20 lembar 1 rim = 500 lembar Rumus Kecepatan Kecepatan = Jarak : Waktu; Jarak = Kecepatan x waktu; Waktu = Jarak : Kecepatan Rumus Debit Debit = Volume : Waktu; Volume = Debit x Waktu; Waktu = Volume : Debit Perbandingan Rumus Skala Skala = Jarak Sebenarnya : Jarak Pada Peta; Jarak Sebenarnya = Skala x Jarak Pada Peta;(jadikan km); Jarak Pada Peta = Jarak Sebenarnya : Jarak Pada Peta, Rumus Luas Bangun Datar : Persegi = s x s, keliling 4 x s; Persegi panjang = p x l, keliling = 2( p +l); Segitiga = 1/2 x alas x t; Jajargenjang = alas x tinggi ; Belahketupat = 1/2 x d1 x d2 ; Layang-layang = 1/2 x d1 x d2; Trapesium = 1/2 (a +b) x tinggi; Lingkaran = πr², keliling = 2πr Rumus Volume Bangun Ruang Kubus = s x s x s, luas permukaan = 6 x s²; Balok = p x l x t, luas permukaan = 2(pxl + pxt + lxt); Prisma segitiga = L alas x t, luas permukaan = ( 2 x luas alas) + (t x keliling alas); Limas segiempat = 1/3 x alas x tinggi, luas permukaan = s x s + 4(luas segitiga); Tabung = πr² x t, luas permukaan = 2πr(r+t); Kerucut = 1/3 x πr²t, luas permukaan = π r (r + s); Bola = 4/3 x πr³, luas permukaan = 4 x πr² Rumus Konversi Satuan Suhu Rumus merubah celcius ke kelvin = Celcius + 273,15 Rumus merubah celcius ke rheamur = Celcius x 0,8 Rumus merubah reamur ke celcius = Rheamur x 1,25 Rumus merubah celcius ke fahrenheit = (Celcius x 1,8) + 32 Rumus merubah fahrenheit ke celcius = (Fahrenheit - 32) / 1,8 Rumus merubah rheamur ke farenheit = (Rheamur x 2,25) + 32 Operasi Hitung Bilangan Pecahan Operasi Hitung Campuran Pengerjaan dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu. Perkalian dan pembagian mempunyai kedudukan yang lebih kuat dibandingkan dengan penjumlahan dan pengurangan. Perkalian dan pembagian memiliki kedudukan yang sama, artinya pengerjaan perkalian dan pembagian dilakukan terlebih dahulu. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan sebelah kiri dahulu. Penjumlahan dan pengurangan memiliki kedudukan yang sama. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan yang berada di sebelah kiri dahulu. Operasi Hitung Bilangan Bulat a. Penjumlahan dan Pengurangan b.Perkalian dan pembagian bilangan bulat Pada dasarnya perkalian bilangan bulat hampir sama dengan perkalian bilangan cacah. Namun pada perkalian bilangan bulat terdapat aturan perkalian tanda dengan tententuan : (+) x (+) = (+) (+) x (-) = (-) (-) x (+ = (-) (-) x (-) = (+) Dalam operasi pembagian bilangan bulat juga berlaku aturan, sebagai berikut : (+) : (+) = (+) (+) : (-) = (-) (-) : (+) = (-) (-) : (-) = (+) Pengolahan Data Rata-rata = Banyak Data : Jumlah Data;

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

1. Pengertian Manajemen Keuangan Internasional Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian Keuangan Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation yang lazim disebut MNC). Perusahaan multinasional ialah perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia. Mereka adalah perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki oleh kaum kapitalis global yang pusatnya di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, Perancis, dan Inggris. Perusahaan-perusahaan itu lazim disebut konglomerat global atau kapitalis global. Mereka tidak mengenal negara, bangsa, tanah air, dalam mengembangkan kapitalnya. Dewasa ini perusahaan-perusahaan tersebut menguasai ekonomi dunia, dan menguasai ekonomi negara-negara sedang berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Tujuan mereka yang utama adalah mencari keuntungan. Keuangan internasional penting bagi: (1) ekspansi perusahaan multinasional (MultiNational Corporation atau MNC) ke Negara-negara sedang berkembang (NSB), (2) ekspansi ideology globalisasi, dan (3) perdagangan internasiolan (Ekspor-impor). Para pemikir ekonomi liberal menyatakan bahwa ekspansi MNC ke negara-negara sedang berkembang merupakan lokomotif pembangunan di NSB, oleh sebab itu kehadirannya sangat diharapkan. Untuk menyakinkan rakyat di negara-negara yang sedang berkembang bahwa MNC itu penting, dipromosikan ideoloi globalisme, tanpa MNC tidak akan ada pembangunan di negara-negara sedang berkembang karena mereka kukurangan modal, ilmu, teknologi, dan tenaga ahli. Secara rasional, ekspansi MNC ke NSB disebabkan karena: (1) investasi jenuh di negara-negara MNC, (2) di NSB sumber daya alam melimpah, (3) di NSB tenaga kerja murah, (4) di NSB kapitalis-birokrat tumbuh subur, (5) di NSB kapitalis komprador sangat loyal kepada MNC, (6) di NSB pasar potensial bagi kapitalis global, (7) di NSB system perpajakan fleksibel, (8) di NSB kebijakan bea-cukai (pelabuhan) fleksibel, (9) di NSB Undang-undang Perburuhan memihak kapitalis, (10) di NSB pemerintahnya memberi jaminan keamanan investasi, (11) di NSB memberi kebebasan transfer modal dan laba bagi kapitalis global, (12) di NSB system perbankan fleksibel. Manajemen keuangan internasional meliputi aktivitas: (1) aliran financial, yaitu arus masuk modal dan pinjaman, (2) aliran riil, yaitu arus masuk barang dagangan barang (bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi, (3) aliran budaya, yaitu arus masuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan pola pikir dan perilaku. Hakikatnya manajemen keuangan internasional adalah eksport capital, budaya, dan barang dagangan dari negara-negara kapitalis maju ke negara-negara sedang berkembang. Ekonomi Keuangan Internasional, meliputi: a. Internasional Commercial Transaksi : Ekport. Import b. Internasional Financial Transaksi : Internas. Investment & Financing c. Internasional Financial Risk Manj.: Insurance, Asset-Liabilities,Headging d. Financial Report : Macro Finc.( BOP& APBN/D) & Micro ( Lap. Keu.) e. Financial Performance : Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas Ratio. Bagi Negara sedang berkembang (NSB) hadirnya MNC adalah merupakan bentuk “kolonisasi modern” yang dibawa oleh proses globalisasi. Banyak cendekiawan berinisiatif melawannya. Mereka mengatakan bahwa globalisasi adalah rekayasa manusia MNC untuk menguasai ekonomi, sosial, politik, dan budaya (pendidikan) negara-negara sedang berkembang. Namun, dibalik itu semua ada setitik keuntungan yaitu: (1) dapat memanfaatkan keunggulan komparatif, (2) transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Risiko yang dihadapi NSB adalah: (1) ketidakpastian nilai tukar valuta asing, karena nilai mata uang dapat dipermainkan oleh kapitalis global, (2) risiko negara (country risk) yang tinggi, MNC dapat menguasai politik NSB karena ekonominya telah dihegemoni dan di dominasi. Bagaimanapun juga, manajemen keuangan internasional itu penting dipelajari karena dapat: (1) membantu manajer keuangan dalam memprediksi kejadian-kejadian internasional dan dampak kejadian-kejadian internasional terhadap keputusan keuangan perusahaan, (2) mengetahui siklus ekonomi dunia (tumbuh, krisi, recovery), (3) mengetahui kelebihan MNC dalam memberdayakan NSB sehingga NSB tergantung kepadanya, (4) mengetahui moral bangsa (patriot, kapitalis birokrat, kapitalis komprador), (5) memahami karakter MNC yang hanya berorientasi mencari keuntungan tanpa peduli nasib banyak rakyat yang dikuasainya, (6) mengetahui aliran dana dari negara maju ke NSB dan dari NSB ke negara maju. 2. Teori-teori Keberadaan Bisnis Internasional, yaitu: a. Teori Keunggulan Komparatif Teori keunggulan komparatif menekankan bahwa setiap negara mempunyai kekhasan dalam corak dan ragam, serta kualitas dan kuantitas sumber dayanya, baik kekayaan alam, sumber daya manusia, penguasaan teknologi dan sebagainya. Perbedaan sumber daya antar negara mendorong mereka untuk melakukan spesialisasi. Kegiatan produksi barang dan kreasi jasa diarahkan untuk mengekploitasi kelebihan yang dimiliki, sehingga dapat dihasilkan barang dan jasa yang lebih efisien dan bermutu. Barang dan jasa ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian akan diekspor ke negara lain. Sebagai gantinya, akan diimpor barang dan jasa dari negara lain yang memiliki keunggulan dalam memproduksi dan mencipta barang dan jasa tersebut. Setiap negara akan memfokuskan aktivitasnya pada objek, di maan ia memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain dalam menghasilkan objek tersebut. Spesialisasi kegiatan ini akhirnya akan memunculkan kebutuhan untuk melakukan perdagangan internasional yang menikmati manfaat berupa: peningkatan kualitas, kuantitas dan bermacam-macam alat pemuas yang ada di negara itu (Yuliati dan Prasetyo, 2002:7). b. Teori Ketidaksempurnaan Pasar Perdagangan internasional mungkin tidak akan terwujud seandainya seluruh sumber daya produksi dapat berpindah atau dipindahkan dari satu negara ke negara lain tanpa batas. Mobilitas faktor-faktor produksi yang sangat tinggi dan fleksibel akan menyetarakan biaya dan tingkat keuntungan serta menghilangkan keunggulan komparatif setiap negara. Akibatnya perdagangan internasional kurang memberi manfaat. Sayangnya, kondisi pasar yang sempurna ini sulit terwujud. Teori ketidaksempurnaan pasar menyatakan bahwa terdapat satu kondisi ketidaksempurnaan pasar, di mana faktor-faktor produksi sulit berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain (immobile) karena terdapat pembatasan-pembatasan dan biaya-biaya. Immobilitas faktor-faktor produksi ini menjadikan perdagangan internasional tetap menarik, karena terdapat perbedaan biaya dan tingkat keuntungan antar negara (Yuliati dan Prasetyo, 2002:8). c. Teori Siklus Produk Teori siklus produk (product cycle theory) mengatakan bahwa perkembangan hidup suatu produk mengikuti siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu: masa awal dimana perusahaan baru mulai memperkenalkan produknya, diikuti masa pertumbuhan, masa kematangan dan masa proses penurunan. Pesan dari teori ini pada dasarmnya adalahbahwa bila suatu perusahaan telah mencapai masa kematangan maka barangkali sudah saatnya mempertimbangkan tambahan peluang di luar negara asalnya. Apakah bisnis di luar negeri menjadi menurun atau malah meningkat akan tergantung dari seberapa jauh perusahaan itu mempertahankan keunggulan kompetitifnya dibanding para saingannya. Keunggulan kompetitif bisa berdasarkan atas keunggulan dalam produksi maupun pembiayaan sehingga dapat menekan biaya. Keunggulan kompetitif juga dapat berdasarkan pendekatan pemasaran di mana perusahaan menjaga dan menimbulkan permintaan yang kuat atas produk-produknya (Kuncoro, 2001:54). Uraian diatas merupakan penjelasan konseptual, mengapa terjadi perdagangan atau bisnis internasional. Secara lebih kongkret, sesungguhnya terdapat sangat banyak alasan yang menjadi motif bagi pelaku bisnis internasional. Alasan-alasan yang sering dikemukakan antara lain (Yuliati dan Prasetyo, 2002:9) adalah: 1. Memperluas pasar untuk mencari sumber-sumber permintaan baru. 2. Bisnis internasional memberikan keuntungan yang lebih besar dari pasar domestik. 3. Mengoptimalkan skala ekonomis operasi untuk meningkatkan efisiensi usaha. 4. Memanfaatkan faktor-faktor produksi yang lebih murah, misalnya: tenaga kerja, bahan baku, lahan dan lain sebagainya. 5. Meraih keuntungan monopolistik. 6. Bereaksi terhadap pembatasan-pembatasan perdagangan oleh pemerintah negara tuan rumah (host country). 7. Mendiversifikasikan resiko usaha. 8. Bereaksi terhadap perubahan kurs mata uang. 9. Mencari kestabilan iklim politik. 3. Keuntungan Perdagangan Internasional Kuntungan utama yang dapat diraih dari perdagangan internasional adalah peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Suatu negara dapat menikmati keuntungan tersebut dengan menspesialisasikan diri untuk memproduksi barang dan jasa yang memiliki keunggulan komparatif. Artinya, barang dan jasa tersebut dapat diproduksi dengan lebih efisien, ceteris paribus. Apabila semua negara menyadari manfaat potensial yang bisa diraih dari perdagangan internasional dan mampu mengidentifikasi keunggulan komparatifnya, maka pilihan macam produk dan kuantitasnya serta kapasitas produksi nasional akan dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Resiko Perdagangan Internasional Keuntungan perdagangan internasional tidak diraih dengan tanpa menanggung resiko. Resiko yang paling jelas akan ditanggung adalah ketidakpastian kurs valuta asing. Perubahan kurs valuta asing yang tidak diantisipasi sebelumnya akan mempengaruhi harga, penjualan dan laba eksportir dan importir. Resiko lain yang sering dijumpai dalam perdagangan internasional adalah resiko negara (country risk). Resiko ini antara lain disebabkan oleh perang, revolusi, kerusuhan sosial dan ketegangan politik yang mengancam kestabilan keamanan. Coutry risk dapat dialami oleh investasi langsung asing, kreditur internasional dan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan dan investasi internasional. Coutry risk umumnya akan semakin besar jika tidak terdapat perjanjian atau kesepakatan perdagangan antar negara. Hal ini karena masing-masing negara menggunakan pedoman juridiksi yang berbeda. Resiko-resiko tambahan lain yang sering ada dalam perdagangan internasional adalah ketidakpastian pada arah kebijakan perdagangan internasional suatu negara, seperti perubahan tarif impor dan kuota, proteksi berupa pemberian subsidi yang besar pada produsen domestik dan hambatan-hambatan nontarif lainnya. Semua hambatan di atas timbul karena orientasi pemerintah lokal untuk melindungi produsen domestik. Hambatan-hambatan tersebut dapat diperkecil atau diperingan melalui perundingan perdagangan yang saling menguntungkan. 5. Arti Pentingnya Manajemen Keuangan Internasional Pengetahuan manajemen keuangan internasional membantu dalam dua hal penting, yaitu: a. Manajemen keuangan internasional membantu manajer keuangan memutuskan bagaimana pengaruh berbagai kejadian-kejadian internasional terhadap perusahaan dan langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk memanfaatkan perkembangan positif dan menghindarkan perusahaan dari dampak negatif. b. Manajemen keuangan internasional membantu manajer mengantisipasi kejadian dan membuatnya mampu mengambil keputusan yang menguntungkan, sebelum kejadian-kejadian tersebut terjadi. Kejadian-kejadian yang harus diantisipasi tersebut dapat berupa perubahan kurs valuta asing, tingkat bunga, laju inflasi, pendapatan nasional dan kemungkinan adanya perubahan aspek politik. 6. Pengaruh / Peranan Manajemen Keuangan Internasional ( MacroEconomic) Dari aspek Supply (S) dan Demand (D) Dapat dilihat dari Perhitungan Pendapatan Nasional / Nasional Income yaitu: a. Menghitung GDP dengan prinsip Teritorial: menghitung seluruh barang/jasa yang dihasilkan oleh seluruh factor produksi di dalam wilayah /negara baik milik nasional /asing. b. Menghitung GNP dengan prinsip Nationality. Kebangsaan: menghitung seluruh barang/jas yang dihasilkan dari seluruh factor produksi milik nasional baik berada didalam / luar territorial suatu Negara. Untuk menghitung GDP dan GNP dengan 3 pendekatan yaitu : a. Production Approach: yaitu berdasar Nilai Tambah ( Value Added) factor produksi ( primer, sekunder dan tersier) b. Income approach : yaitu balas jasa dalam bentuk pendapatan dari factor produksi ( p,s & t) c. Expenditure Approach: Pengeluaran produksi seperti: konsumsi RT (C ), Investasi /konsumsi Perusahaan ( I ), konsumsi/pengeluaran pemerintah /government exp. (G ) dan pengeluran LN net. ( X – M). dirumuskan sbb.: GDP / GNP = Y = C + I + G + (X – M) Dimana : X: Eksport M: Import Dari rumus diatas dapat dilihat pengaruh ekonomi dan keuangan Internasional terhadap keseimbangan pendapatan Nasioanal sbb.: 1. Bila X – M > 0, maka X > M dan Piu. > Utang maka ∆X +( ∆X naik ) shg. Ynaik dan GDP / GNPnaik 2. Bila X – M < 0, maka X < M dan Piu. < Utang maka ∆X -( ∆X turun ) shg. Yturun dan GDP / GNP turun Dari mekanisme diatas dapat dilihat : 1. Pengaruh X & M ( dalam Valas) terhapa GDP/GNP 2. Keseimbangan ekonomi nasional suatu Negara merupakan keseimbangan antara ∑ barang /jasa yang ditawarkan (Supply total/St) dengan jasa yang diminta (Demand Total /Dt). 7. Lembaga keuangan Internasional 1. IMF, dibentuk di Bretton Woods, New Hampshire, Juli 1944 oleh kaum kapitalis internasional. Tujuannya: kerjasama moneter internasional, stabilitas kurs, menyediakan dana pinjaman untuk memperbaiki neraca pembayaran, meningkatkan mobilitas dana antar negara, mewujudkan perdagangan bebas. 2. Bank dunia (international bank for reconstruction and development), 1944, tujuan: memberi pinjaman untuk pembangunan ekonomi. 3. IFC (International Finance Corporation), membantu swasta 4. IDA (International Development association) pembangunan ekonomi 5. BIS (Bank for International Settlement), krisis keuangan 6. RDA (Regional Development Agencies), pembangunan ekonomi regional (Asia, Afrika, Amerika Latin). 8. Persamaan dan Perbedaan Manajemen Keuangan dan Manajemen Keuangan Internasional Persamaan : 1. Membahas keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijaksanaan deviden serta bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan dengan memaksimalkan harga saham perusahaan. Perbedaan : 1. MK untuk perusahaan domestik walaupun punya banyak anak perusahaan tetapi masih dalam satu negara (satu mata uang) sehingga tidak terjadi masalah resiko perubahan nilai tukar (foreign exchange rate), perpajakan dan akuntansi khususnya pembuatan laporan keuangan rekonsiliasi. MK Internasional : 1. membahas tentang lingkungan manajemen keuangan internasional, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar dan neraca pembayaran serta implikasinya pada suatu negara 2. Pasar valuta asing (foreign exchange market) dan bagaimana pasar valas ini berfungsi dalam perekonomian dunia. 3. Mengukur dan manajemen ekposur mata uang asing, 4. Analisis investasi langsung, 5. Manajemen operasi multinasional 6. Perbankan internsional Aliran barang dan Jasa Internasional Aliran barang dan jasa internasional dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Produk nasional = konsumsi + tabungan 2. Pengeluaran nasional = konsumsi + investasi 3. Pendapatan nasional – pengeluaran nasional = tabungan – investasi 4. Pendapatan nasional > pengeluaran nasional = Surplus capital – investasi ke luar negeri, lahir perusahaan global atau multinational corporation (MNC) yang kemudian melahirkan “kolonialisme modern” 5. Tabungan = investasi domestic + investasi asing. Negara-negara kapitalis pada umumnya memiliki tabungan, sedangkan Negara-negara sedang berkembang pada umumnya tidak memiliki tabungan, hal itu dapat dibuktikan investasi dalam negeri pelakunya adalah modal asing. Pasar Valuta Asing (Valas) Pasar valuta asing ialah jual beli valuta asing yang pada umumnya dilakukan melalui informasi elektronik computer, terdapat di semua negara, berfluktuasi setiap jam pada setiap hari kerja. Pasar tersebut pada umumnya digunakan untuk spekulasi atau “judi” kaum kapitalis. Fungsi pasar valas adalah: (1) transfer daya beli, (2) penyediaan kredit: L/C dan banker’s acceptance, (3) minimisasi risiko: hedging (pengamanan), forward. Para partisipan dalam pasar valas adalah: 1) bank dan non-bank yang bertindak sebagai dealer, (2) individu dan perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan dan investasi, (3) spekulan dan arbiter, (4) bank sentral, (5) pialang valas. Tipe-tipe transaksi yang dilakukan dalam pasar valas adalah: (1) transaksi spot: nilai tukar saat transaksi terjadi, (2) transaksi forward: valas diserahkan masa y.a.d. (3) transaksi swap: terjadi di pasar antar bank yaitu pembelian dan penjualan valas secara bersamaan, beli dan jual pada tanggal yang berbeda, mak adisebut spot against forward type. Dalam pasar valas harus dibedakan antara kurs, kuotasi, pasar sport, pasar forward, pasar future, dan pasar opsi. Kurs ialah nilai tukar valas, harga mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lain. Kuotasi ialah kesediaan untuk membeli atau menjual valas pada tingkat harga yang belraku. Jenis kuotasi ialah: 1. Kuotasi langsung dan tidak langsung. 2. Cara eropa dan amerika 3. Kuotasi beli dan jual (bid and offer quotations) 4. Menyatakan kuotasi forward dengan basis poin 5. Kuotasi forward dalam presentase 6. Kurs silang Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity) Paritas daya beli lazim disebut hokum satu harga yaitu: (1) law of one price, menjelaskan hubungan antara nilai tukar dan harga komoditas, (2) komoditas yang sama akan memiliki harga yang sama pula walaupun dijual di tempat yang berbeda, (3) contoh: harga gula di Indonesia Rp. 5.000 kg, di AS US$ 0.5, maka paritas daya beli = Rp. 5.000

RUMUS MANEGEMEN

Menghitung Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Perputaran Piutang PT COLORPAK INDONESIA, Tbk CLPI_Financial_Statements-2010 Rasio Likuiditas Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31). Rasio likuiditas terdiri dari : Current Ratio Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Rumus : Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) Pada tahun 2010, CR = (227.819.168.461 / 123.450.557.939) = 1,845 Kesimpulan: setiap Rp.1 utang lancer dijamin oleh 1,8 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 1,8 : 1 Acid test ratio (Ratio Immediate Solvency) Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Rumus : Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar)) Pada tahun 2010, ((QR = 227.819.168.461 – 82.424.270.814 / 123.450.557.939)) = 1.17 Kesimpulan: rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan PT.COLORPACK INDONESIA 1,17 maka keadaanya sangat baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan. Ratio Solvabilitias Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Suatu perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu likuid. Total debt to equity ratio (Rasio hutang terhadap Equitas) Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya . Rumus: Total Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100% pada tahun 2010, = (140.879.700.667 / 134.499.083.729) x 100% = 1,04 = 100% Kesimpulan: perusahaan dibiayai oleh utang 100% untuk tahun 2010 menunjukan kreditor menyediakan Rp.100,- untuk setiap Rp.100 Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta) Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rumus: Total Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100% Pada tahun 2010, = (140.879.700.667 / 275.390.730.449) = 0,511 = 51% Kesimpulan: pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2010 artinya bahwa setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan Rp.51,- dibiayai dengan utang dan Rp.49 disediakan oleh pemegang saham. Ratio Rentabilitas Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah : Gross Provit Marginal (Margin Laba Kotor) Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rumus : GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100% Pada tahun 2010, = (62.009.766.595 / 516.581.827.768) 100% = 0,12 = 12% Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor dari pejualan bersih adalah sebesar 12% Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih) Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rumus: NPM = (Laba setelah pajak / Total Aktiva) x 100% Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 516.581.827.768) 100% = 0,05 = 5% Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih adalah sebesar 5% c. Operating Profit Margin untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Operating profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin tinggi rasio ini maka semakin baik RUMUS: OPM = (Laba usaha / Penjualan Bersih) x 100% Pada tahun 2010, = (39.294.864.546 / 516.581.827.768) x 100% = 0,07 = 7% Kesimpulan: Operating ratio mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan, sehingga ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga rendah, dan yang tersedia untuk laba besar. Return of Asset adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. RUMUS: ROA = (Laba bersih setelah pajak / total aktiva) x 100% Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 275.390.730.449) x 100% = 0,10 = 10% Kesimpulan: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 10% Return of Equity Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. RUMUS: ROE = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100% Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 134.499.083.729) x 100% = 0,021 = 2% Rasio Perputaran Piutang Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan barang-barang secara kredit dan hasil dari penjualan secara kredit netto dibagi dengan piutang rata-rata merupakan perputaran piutang. RUMUS: Perputaran Piutang = (Penjualan / piutang usaha) Kesimpulan: dalam hasil ini tingkat pengembalian atau imbal balik perusahaan terhadap investor setiap tahunnya adalah sebsar 2% Yang dimaksudkan dengan “Penjualan” dalam formula ini adalah: total nilai penjualan untuk periode yang diukur, 1 Jan s/d 31 Des 2012 misalnya. Sedangkan “Rata-rata Piutang” adalah: Rata-rata saldo piutang untuk periode yang sama. Menghitung nilai rata-rata ini yang kadang menjebak. Dalam menghitung rata-rata saldo piutang, terkadang seseorang hanya menggunakan “saldo awal” dan “saldo akhir” piutang, dijumlahkan, lalu dibagi dua. Misalnya: Yang diambil hanya saldo piutang dagang per 31 Januari ditambah saldo piutang dagang per 31 Desember, lalu dibagi dua. Cara ini akan menghasilkan nilai rata-rata piutang yang tidak tepat. Cara terbaik untuk menghitung nilai rata-rata piutang adalah dengan jalan: menjumlahkan semua saldo piutang disepanjang periode (dari 31 Jan + 28 Feb + 31 Mar…. dan seterusnya hingga 31 Desember), lalu dibagi total bulan—atau 12 jika perusahaan menggunakan periodisasi tahunan.